Jalan Bareng Riky

Follow Me

Kebebasan Tanpa Batas di Gili Trawangan



By  RikyFaz     Rabu, Desember 12, 2012    Label: TripnFUn, Foto, Video 


Tulisan ini sengaja tidak Saya edit dan hapus. Ini untuk mengingatkan Saya pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Dan Saya tidak pernah menyesal akan hal itu. Tapi jangan dicontoh

Santai bisa, pesta bisa, santai sambil pesta juga bisa. Lakuin apa aja yang lo suka, bebas aja lah, terserah, yang penting gak ngerugiin orang lain. Bebas tapi punya aturan.

Lo bisa dapetin itu di Gili Trawangan. Sebuah pulau di Lombok bagian Utara. Masuk kesana berarti menjadi wisatawan mancanegara di negara sendiri. Isinya kebanyakan bule, bener-bener tidak seperti di Indonesia. Baru kali ini gue gak ditawarin barang oleh-oleh, biasanya kalo dateng ke daerah lain, pasti ada aja suara, mas beli bajunya mas, dek beli kalungnya ya satu aja...., mas beli gelangnya mas, bagus buat oleh-oleh, mas beli kainnya...saya belum makan mas. Kalo denger yang satu ini, mending kasih aja uang ribuan dari pada dia nempel terus selama menikmati area wisata (sedekah itu penting). Tapi beda sama Trawangan, dari awal gue dateng sampe ninggalin itu pulau, gak terdengar suara mendayu-dayu para pedagang oleh-oleh. Ini Luar biasa.

Perjalanan menuju Trawangan gue tempuh dari Mataram ibu kota Lombok. Dengan naik taksi gue jalan menuju pelabuhan Bangsal, tempat dimana perahu yang akan mengantar gue ke Gili Trawangan. Biayanya sampe 100 ribu lebih (lumayan juga ya). Soalnya kalo naik angkutan umum bemo, angkutan masal warga lombok udah langka. Nyari nya susah banget. Alhasil gue naik taksi aja, duduk manis menikmati pemandangan jalan menuju pelabuhan.

Sampai pelabuhan gue pikir beneran di turunin di pelabuhannya, enggak taunya gue harus menggunakan cidomo, yaitu alat transportasi orang Lombok dengan kuda sebagai tenaganya, ditambah gerobak yang dijadikan tempat untuk para penumpang. Lanjut lah perjalanan gue menggunakan cidomo. Ini bagus buat membagi-bagi pemasukan, perekonomian berjalan baik, saling membagi-bagi rejeki itu bagus.

Akhirnya nyampe di pelabuhan bangsal, beli tiket dan nyebrang menuju Gili Trawangan

Perahu yang digunakan semacam angkutan untuk umum, jadi gue berangkat bersama-sama warga Lombok yang ingin ke Trawangan. Gak cuma Trawangan aja yang bisa dituju dari Pelabuhan Bangsal. Ada Gili Meno dan Gili air yang bisa dituju juga.Tapi Gili Trawangan adalah pulau yang terbesar dan paling ramai. Orang Lombok memang biasa menyebut pulau-pulau kecil dengan sebutan gili jadi jangan heran dengan semua pulau-pulau yang ada di wilayah Lombok di depannya selalu disebut gili.

Selama 45 menit hantaman ombak buat perahu yang gue naikin miring banget. Penumpang yang di depan aja sampai basah karena cipratan air yang mengenai perahu. Mungkin ini saatnya ini gue bilang, "Kapal miring kapten!!!".

Jangkar dilempar, perahu bersandar dan akhirnya gue tiba di Gili Trawangan. Whooohooo.......

Kaki gue tiba di Gili Trawangan, pesta santai siap untuk gue nikmati. Gue jalan menuju penginapan sambil menikmati suasana jalan di Trawangan. Bar, cafe, restoran, ATM, warung, market , hotel , motel , homestay semuanya tersedia di Trawangan. Gak usah bingung bakal kesusahan disini selama uang yang di rencanain itu tersedia. Kalo gak ada uang mending nabung aja dulu, dari pada kesini gak ngerasain suasana ala Gili Trawangan. Gili trawangan punya daya tarik untuk pesta dan keindahan alam baharinya.

Cidomo dengan klakson nya mondar-mandir di sepanjang jalan utama Gili Trawangan, maklum aja disini gak ada kendaraan motor sama polisi. Moto mereka aja "Gak Ada Polusi Gak Ada Polisi". Asik banget ini Pulau. Selain Cidomo banyak sepeda yang menjadi alat transportasi atau bisa milih jalan aja. Bebas mau pilih yang mana. Kalo gue milih jalan aja, soalnya seru bisa nikmati suasana lebih dekat Trawangan. Penginapan yang gue tempati juga gak terlalu jauh, paling cuma butuh 5 menit jalan kaki untuk menuju pantai.

Penginapan, keluarin barang bawaan, makan, ke pantai

Makanan disini banyak pilihannya, mau yang mahal alat barat ada, mau yang murah meriah masakan Indonesia ada, makanan Indonesia tapi mahal juga ada. Beragam lah pokoknya. Selesai makan gue langsung menuju pantai, yang gue heran ada masjid, memang masyarakat Lombok mayoritas muslim tapi dengan keadaan Gili Trawangan yang penuh pesta budaya barat, ini sesuatu yang luar biasa. Bayangin aja ada masjid yang aktif dalam menyuarakan panggilan sholat ada Bar yang menyuguhkan pesta dan minuman berakhohol ditempat yang sama. Ini Gili Trawangan, salut.

Pantai di Gili trawangan keren, pasirnya putih, pemandangan langsung menghadap ke Gili Meno yang ada di depannya. Indah banget buat diliat.

Bersonkeling ria menjadi salah satu kegiatan yang ada di pantai Trawangan. Gue juga melakukan itu, tapi sebelumnya bakar ganja sama makan dumolid dulu biar snorkelingnya santai. Bakar ganja di pinggir pantai dengan sebotol bir itu adalah....Nikmat. Ini baru hidup. Get High, Good View, Good Life.



Sewa alat snorkeling udah banyak banget di Trawangan mungkin udah kayak penjual pulsa di Jakarta. Menjamur dimana-mana. banyak banget, jadi gak usah bingung sama yang gak punya alat snorkel.

Melihat pemandangan alam bawah laut dipinggir pantai Trawangan keren. Pantainya sih gak landai, langsung curam turun kebawah. tapi bukan berarti pantai ini gak memilki keisitimewaan. Banyak ikan-ikan kecil yang menemani gue saat bersnokeling ria. Kadang ada juga karang-karang yang masih terjaga dengan baik. tapi yang lebih keren gue bisa liat bangkai sepeda motor di sini. Ini keren. Gak kebayang punya ide naruh motor disini hanya cuma untuk dijadiin pemandangan untuk bersnokeling. Warna motor yang sudah kecoklatan berkarat bukannya menjadi jelek malah menjadi indah buat diliat. Perpaduan coklat dan birunya air laut sangat indah buat disaksikan.

Selesai Snokeling gue balik ke penginapan

Malam minggu pun tiba

Gue sengaja jalan ke Gili trawangan pada saat akhir pekan, soalnya mau ngerasain gimana rasanya ngabisin waktu disana. Tiap-tiap daerah pasti punya caranya tersendiri dalam menghabiskan akhir pekan. yang jelas kalo di Trawangan pesta adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu.

Makan malam di Art Market merupakan tempat yang paling ramai saat di Trawangan. Penjual ikan-ikan segar dan menu lainnya dapat dicicipi di sini. Mau martabak manis juga ada. Asik lah tempatnya. Aneka ragam kuliner banyak ditemuin disini selain sepanjang jalan utama Gili Trawangan. Mau restoran mewah, cafe dengan konsep musik bisa didapetin disini. Semuanya menggugah selera, hati-hati sama lapar mata, khilaf bisa-bisa terdampar di Gili Trawangan. Menunya menggugah selera semua.

Selesai Makan malam waktunya berpesta-pesta, kebetulan saat malam minggu jatahnya Sama-Sama Bar yang dapet giliran untuk mengadakan pesta. Pesta disini dibuat giliran, supaya tempat yang lain juga bisa mengambil keuntungan dari wisatawan yang dateng. Ini keren dan jenius. Saling membagi porsi untuk membantu bisnis masing-masing tanpa harus ada persanigan yang ketat. Semuanya sudah diatur di Gili Trawangan. Berangkat lah gue menuju Sama-Sama Bar and Resto.

Sama-sama bar merupakan tempat yang mengkhuskan musik reggea sebagai andalannya. Ornamen khas Jamaika mendomasi bar yang mempunyai live music untuk memanjakan para wisatawan. Band lokal dengan lagu reggea membuat para tamu yang datang berkunjung menjadi berdansa. Alunan musik yang harmonis di tepi pantai membuat Sama-sama bar menjadi riuh. Sorak-sorak suara pengunjung yang menikmati suasana Bar terbuai dalam lantai dansa. Mereka berdansa dengan bebas. Termasuk gue yang berdansa, menari di lingkaran lantai dansa. Orang-orang yang gak gue kenal terasa menjadi dekat, bernyanyi bersama sambil berdansa membuat perbedaan jauh tertinggal dibelakang. Sambil bakar ganja gue berdansa mengikuti alunan musik yang dimainakan. Namun ada insiden gue harus keluar, karena petugas di sana menyuruh gue untuk bakar ganjanya di luar aja. Gue sih terima-terima aja, mereka juga ngasih taunya baik-baik kok. Jadi gak seperti di perlakukan seperti penjahat. Bahkan ada kejadian seorang cewek yang nanya soal ganja ke gue "barangnya asli" dia bilang, langsung gue jawab, "asli mbak", "ada lagi gak" sambutnya "gak ada mbak, saya bawa dari Jakarta cuma buat stock saya sendiri", si cewek lalu pergi dengan senyuman, sambil terus melihat ganja yang gue pegang. Bir, Dumolid, Ganja dan Pesta musik reggea adalah sesuatu yang pas untuk dikombinasikan. Sempurna.

Balik ke penginapan gue ketiduran di Hammock, kebetulan penginapan yang gue tempati memilki hammock di teras kamar jadi sebelum masuk kamar gue tidur-tiduran dulu sebelum masuk ke kamar, bukannya santai-santai gue malah ketiduran disitu sebelum adzan subuh membangunkan gue. Bangun langsung masuk kamar, Tidur.....

Besok harinya gue melakukan trip buat snorkeling. rutenya Spot-spot yang ada di Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Biayanya juga pas kok 120 ribu udah termasuk biaya alat senorkeling dan makan di Gili Meno. Ini asik banget. Berputar-putar lah gue mengelilingi spot snorkeling yang tersedia. Bawa roti yang banyak buat ngasih makan ikan. Memang sih pemandu udah siapin roti, tapi itu juga dibagi-bagi buat wisatawan yang lainnya.

Selesai bersnokeling ria di tiga Gili, gue istirahat dulu di penginapan, cape juga seharian main air terus. Berenang kesana kemari buat badan jadi lelah untuk sesaat, tapi biar pun cape, nanti malam lanjut lagi pestanya sebelum esok hari harus meninggalkan gili Trawangan.

Tidur, Bangun, Makan, Pesta

Selesai makan malam, gue jalan-jalan sepanjang jalan utama Gili Trawangan. Gue jelajahi aja, masuk cafe satu keluar cafe satu lagi, masuk ke yang lain, lalu keluar lagi. Muter lah pokonya. Main ke Pantai bakar ganja lalu lanjut jalan lagi. Ada cafe yang unik disini, bisa nonton DVD di tepi pantai, bayar 30 ribu dapet makanan ringan udah bisa nikmati film yang diputar, asik banget

Akhirnya pesta di Blue marlin dimulai. Musik Progresif dan electro yang dimainkan DJ bergema diseluruh ruangan Cafe. Hingar bingar suara pengunjung yang memadati Blue Marlin mulai terasa. Dansa sambil menikmati musik menjadi hal yang mudah untuk dilihat. Keriuhan dan wajah-wajah ceria terpancar di setiap pengunjung cafe.

Bosen dengan suasana ramai gue cabut dari Blue Marlin. Niatnya gue mau bakar ganja, makan dumolid, ngebir lalu nikmati suasana malam di tepian pantai. langkah kan kaki menuju pantai tapi sebelumnya ada penjual yang menawarkan magig mushroom ke gue. gue tolak aja, soalnya jamurnya kecil-kecil banget, gue yakin pasti gak berasa. kalah gede sama jamur dari Batu Karas, Jawa Barat. Kalo udah pernah ngerasain yang lebih enak dan lebih besar, melihat yang kecil jadinya ngeremehin, itu pemikiran gue saat itu. Gak berhenti sampai disitu saja, penjualnya nawarin gue ganja, lagi-lagi gue tolak, sampe dia nawarin sabu, lalu gue bilang "sabu gak cocok buat dipake di pantai", dia nawarin kokain dan putaw gue tolak juga. "Gak make kayak gituan gue bang" sambil gue jalan pergi. baru beberapa langkah gue balik lagi ke penjual, langsung gue bilang "Gue punya ganja lo mau gak?" orangnya langsung ngajak gue ke tepi pantai gue ikut aja.

Di tepi pantai dia cerita soal peredaran narkoba di Gili Trawangan. "Disini apa aja ada, mau apa? nanti saya carikan" ceritanya begitu semangat menawarkan dagangannya".  Gue sih iya in aja biar asik(maklum efek bir sama dumolid). Penjualnya nyuruh gue bawa ganja dari Jakarta, "Bawa aja mas kesini nanti saya yang jualin" gue jawab aja, "males mas gue kalo ngirim cuma sama orang yang gue kenal aja, gue ngirim ke Malang sama gorontalo, itu juga sama orang yang udah gue kenal". "Ya udah nanti kalo ke sini bawa aja 10-20 Kg cari saya,nanti saya yang jualin, untung besar" sambung si omen (bukan nama sebenarnya). "buset, banyak amat, itu sih emang udah mau jadi penjual profesional mas, kalo gue buat iseng-iseng menguntungkan aja, ga sebanyak gitu juga" sambut gue. Gue nanya soal harga jamur yang dia bawa. Biasanya jamur udah dipaketin dengan 10  batang jamur dengan harga 100 ribu untuk orang lokal dan 200 ribu untuk wisman. Kalo ganja biasanya 100 ribuan tapi campuran rokoknya banyak banget. Gue dapet info ini dari temen gue yang sebelumnya pernah berkunjung ke gili Trawangan.

Ngoceh sana-sini sambil bakar ganja, gue bilang sama si Omen supaya dia mau barter jamur yang dia jual sama ganja yang dari tadi dia isep. Eh ternyata dia mau. Emang rejeki gue. Ini saatnya bersyukur sama tuhan. Selalu ingat sama yang namanya tuhan, baik lo lagi sedih atau lagi senang. Jangan lagi jatoh atau sedih aja baru inget, pas seneng-seneng gak pernah inget sama sekali. Gak adil itu namanya.

Ganja kulitas terbaik adalah ganja dengan inisial JKT, itu langsung dari mulut Omen yang bilang. Gue juga bingung dengernya, gimana kalo dia ngerasain ganja dari Sumatra apalagi Aceh. Pasti seneng banget dia, bisa-bisa Omen ngadain syukuran.

Baks abis, gue ijin sama Omen buat lanjutin perjalanan malam gue di Trawangan. Berjalan menyusuri jalan utama Gili Trawanagan, gue mengakhiri perjalanan di tepi pantai. Duduk sambil minum bir memandangi bintang yang bentuknya sudah mulai berubah, membuat senyum kecil di bibir gue. Efek jamur sudah mulai terkontaminasi dengan tubuh serta otak gue. Gabungan dumolid, ganja, jamur dan bir berkolaborasi menjadi satu menghasilkan sesuatu yang enak untuk di nikmati di tepian pantai. Hembusan angin yang sejuk, buat badan gue merasa sangat nyaman. panorama bintang dengan warnanya yang berubah mulai dari biru, merah, ungu, hjau membuat bintang seakan seperti balon di perayaan ulang tahun anak-anak. Penuh dengan warna-warni. Keren banget. Tangan gue  aja sampai menggapai-gapai langit untuk bisa mendapatkan bintang yang jauh itu.

Puas memanjakan mata dengan keindahan bintang, gue balik ke penginapan. Ini saatnya untuk istirahat sebelum besok harus meninggalkan Gili Trawangan.

Bangun tidur, siap-siap, makan, jalan ke pelabuhan

Perjalanan gue menikmati kegembiraan serta menikmati suasana pantai di Gili Trawangan usai saat perahu yang membawa gue kembali ke Pulau Lombok.

Gili Trawangan menjadi cerita yang indah serta keren untuk selalu  diingat. Sebuah Pulau yang mempunyai caranya tersendiri dalam membius wisatawan untuk selalu datang, datang, dan datang lagi.

Kebebasan Tanpa Batas di Gili Trawangan. #Rekomendasi
















About RikyFaz

Menikmati bagian dari hidup.

26 komentar:

  1. pengen rasanya bisa merasakan gili trawangan juga.. semoa thn ini bisa deh. salam kenal http://catatanruslan.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah2an bisa tercapai cita2nya merasakan Gili Trawangan :)

      Hapus
  2. Heii,,bangkai motor itu dr dr tmpat gw kerja. Yang sengaja buat motor itu buat di ceburin dan buat poto di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @ Ida wah keren idenya dari kapan bangkai motor diceburin ke lautnya, jenis motor apaan? salut lah pokoknya :)

      Hapus
  3. asik bakar baks, klo prostitusi ada gak disana? ahahaha....minta contact si omen dong bro, besok gw mau kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba aja tanya2 kali aja ada, kalo gak masuk aja ke bar yang ngadain party kali aja dapet cewe bule mabok lagi nyasar :D, gue gak ada kontaknya bro

      Hapus
  4. Cara bawa ganjanya gmna bro ke gili nya dri jakarta,, di pelabuhannya aman ngga bro?? Gw paling mao bawa sekilo hahahaa,, biar bisa ampe sebulan disana heheee,,, kasih tau tips"nya bro ni no tlf gw bro 081210445235 pin bb gw 2A4CB8E4,, gw tunggu ya bro infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sory bro gak bisa kasih tau

      Hapus
    2. gampang bro,,loe tinggal bawa aja trus kasi tau pak.polisi dan langsung masuk penjara deh loe,,hahahaha

      Hapus
    3. Mas hamsin ente cepu yaa??

      Hapus
  5. cerite loe menarik juga bro,,Terima kasih karena loe sudah berkunjung ke tempat kami di gili trawangan, semoga di lain waktu anda bisa berkunjung dan pesta bebas lagi di sana bro,,Good Luck for you brother

    BalasHapus
  6. Bos, ente ketangkep bentar lagi, sarap sih nih blognya

    BalasHapus
  7. Kalo taun ini masib bebas kaya dulu ga yaa??
    Denger2 udah banyak intel nya di saba

    BalasHapus
    Balasan
    1. denger2 juga gt, mending cari aman daripada2 mendingan2

      kalo yang mau aman di gili kedis aja, gak ada orang sama sekali :D

      Hapus
  8. Kalo taun ini masib bebas kaya dulu ga yaa??
    Denger2 udah banyak intel nya di saba

    BalasHapus
  9. pulau pesta banget emang nih gili trawangan.. beda sama gili air dan gili meno...

    salam kenal dari blogger newbie hehe

    BalasHapus
  10. Ikannya keliatan banget, airnya benar benar jernih. Kayaknya menyenagkan berlibur di sana beberapa hari

    BalasHapus
  11. Tuhan menjawab semesta mendukung thanks blognya sangat ngasih gambaran buat guakelombok nanti,jadi kudu bawa herbal sendiri ya buat peluru disana ahaay

    BalasHapus
  12. eeh kalo pacaran disana bebas gak :v

    BalasHapus
  13. Tapi jangan lupa Azab Allah, bila kita lupa atas nikmat yang diberikan

    BalasHapus
  14. Bila maksiat sdh merajalela....siap2lah akan datangx azab ALLAH SWT....seperti gempa yg akan membinasakan orang2 di sana....semoga kita diselamatkan dari azab ALLAH SWT Amiin

    BalasHapus
  15. makanya LOMBOK mulaidigoyang gempa nih skrg .gak heran

    BalasHapus
  16. Eug tinggal di Karangasem jon, gampang banget kalau mau ke gili, temen baik ounya fastboat. 1 kali ke gili wkt nganter logistik sukarela pas gempa. Tp skg gili udah pulih. Dulu eug lahir dan besar di riau sumatera dan ganjanya emang enak banget, tp sejak di bali uudah ga pernah lagi. Ntar kalau mau ke gili atau ada teman yg mau ke gili info eug di 082121212208, eug titip sepolos gendut pake paps 3 tanpa campuran. Ok :)

    BalasHapus