Tampilkan postingan dengan label sehari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sehari. Tampilkan semua postingan
“Jam berapa?” Tanya Ridel kepada saya
Mata saya melirik ke arah jam tangan “jam sebelas.”.
“Kita tadi berangkat jam berapa ya?” lanjutnya.
Saya berpikir sebentar “kalau gak salah, jam setengah delapanan.”
Ridel mengangguk “Tiga jam setengah kita jalan, biasanya empat jam baru sampai.”
Perjalanan kami dari kota Manado memang terbilang cepat. Ridel membawa laju mobil dengan sangat kencang. Bahkan membuat Andi sampai menutup matanya dengan kain khas Suku Badui yang dibawanya. Ia hanya geleng-geleng ketika saya melihat keadaanya waktu itu.
Ridel mengajak saya ke rumah kepala desa. Ketika sampai, orang yang dimaksud sedang tidak di rumah. Kami hanya berhasil menemui seorang wanita setengah baya, mungkin itu istrinya, pikir saya saat itu. Ridel meminta kartu identitas saya lalu memberikannya kepada wanita setengah baya. Namun KTP Saya ditolak. Ibu itu bilang, “Tidak perlu kalau cuma sehari.” Ya begitulah aturan dalam mengunjugi desa Tumbak. Desa ini memang sudah memiliki nama di beberapa kalangan pejalan, khususnya dari luar negeri. Biasanya mereka menginap di salah satu pulau yang memilki penginapan di atas air. Begitulah cerita Ridel kepada Saya.
Mata saya melirik ke arah jam tangan “jam sebelas.”.
“Kita tadi berangkat jam berapa ya?” lanjutnya.
Saya berpikir sebentar “kalau gak salah, jam setengah delapanan.”
Ridel mengangguk “Tiga jam setengah kita jalan, biasanya empat jam baru sampai.”
Perjalanan kami dari kota Manado memang terbilang cepat. Ridel membawa laju mobil dengan sangat kencang. Bahkan membuat Andi sampai menutup matanya dengan kain khas Suku Badui yang dibawanya. Ia hanya geleng-geleng ketika saya melihat keadaanya waktu itu.
Ridel mengajak saya ke rumah kepala desa. Ketika sampai, orang yang dimaksud sedang tidak di rumah. Kami hanya berhasil menemui seorang wanita setengah baya, mungkin itu istrinya, pikir saya saat itu. Ridel meminta kartu identitas saya lalu memberikannya kepada wanita setengah baya. Namun KTP Saya ditolak. Ibu itu bilang, “Tidak perlu kalau cuma sehari.” Ya begitulah aturan dalam mengunjugi desa Tumbak. Desa ini memang sudah memiliki nama di beberapa kalangan pejalan, khususnya dari luar negeri. Biasanya mereka menginap di salah satu pulau yang memilki penginapan di atas air. Begitulah cerita Ridel kepada Saya.