Jalan Bareng Riky

Follow Me
Tampilkan postingan dengan label al mukaromah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label al mukaromah. Tampilkan semua postingan

Anak-anak bercanda di jalan sempit Kampung Bandan
Saya meneorobos jalanan Jakarta yang ramai kala itu. Mendung masih bergelayut meski hujan telah berhenti. Dari Kampung Melayu perjalanan sedikit lancar namun mulai tersendat di Jalan Gunung Sahari. Ternyata genangan air menjadi penyebabnya. Air Kali Ciliwung meluap luber hingga ke tengah jalan. Proyek pengerukan sepertinya belum berhasil. Pelebaran badan kali juga masih tampak tak terurus. Ketinggian air saat itu mungkin mencapai 30 cm. Menutupi tempat kaki Saya berpijak. Saya pun harus mengambil gaya ngangkang, menghindari air agar sepatu tidak basah.

Motor Saya paksakan bergerak. Membelah genangan air yang bewarna coklat pekat. Mobil di sisi kanan melaju dengan bebas. Melahirkan gelombang.  Membuat motor saya agak goyah ketika terhantam. Jalan juga berlubang dan berkerikil. Kemudi motor Saya bergerak tidak sesuai dengan keinginan.

Pelan-pelan Saya mengambil lajur di sebelah kanan. Airnya tetap tinggi namun jalannya lebih rata dibandingkan lajur di sebelah kiri. Beberapa motor kehilangan lajunya. Raut wajah sang pemilik terlihat kesal. "jangan mati, jangan mati" ungkap Saya dalam hati. Berharap mesin motor Saya tetap kuat menghadapi ujiannya. Perlahan Saya mainkan gas agar tetap mampu berjalan. Di depan sana terlihat aspal yang menghitam. "Sedikit lagi sampai" Saya memberi semangat pada diri sendiri.

"ahh..." nafas Saya menghela nafas panjang. Tubuh yang tegang menjadi tenang. Perasaan juga menjadi lega. Genangan itu berhasil saya lalui. Motor saya gas melewati Mangga Dua square lalu berbelok ke kiri arah Tanjung Priuk. Pada putaran jalan, saya sempat berhenti.untuk bertanya. "ikutin jalan ini aja bang nanti adanya sebelah kanan", jelas tukang parkir putaran sambil menunjuk jalan.